Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

NANOTEKNOLOGI

Komputer mahal ? Buat saja sendiri ...! Komputer mahal ? Buat saja sendiri ...! Lho, bagaimana caranya? Membuat komputer kan susah!. Karena itulah harganya menjadi mahal. Kalau membuat sendiri, belum tentu rancangannya benar dan bisa berfungsi. Apa jadinya kalau ada salah perhitungan pada salah satu komponennya yang rumit- rumit itu? Wah, mau murah jadi makin repot! Jangan-jangan komputer buatan sendiri itu sama sekali tidak bisa digunakan! Itu kan sama saja buang-buang waktu, biaya, dan tenaga. Jadi bagaimana dong solusinya? Bagaimana kalau kita print biasa kita gunakan untuk mencetak gambar dan dokumen yang sudah kita buat di komputer? Mencetak komputer? Jangan tertawa dulu! Ini benar-benar bisa dilakukan!. Para ilmuwan menyadari betapa besarnya biaya pembuatan satu unit komputer sehingga mereka pun langsung memutar otak untuk mencari solusi bagi permasalahan ini. Teknologi processor berbahan plastik (untuk menggantikan processor berbahan silikon seperti yang se

NUKLIR

  Mensikapi Pertanyaan dan Permintaan Penjelasan akan "Nuklir". Maka Mr. Good kutipkan dari buku Mr. yang berjudul "KALTIM PERLU PLTN" 1.       Sejarah Dunia Sub Atomik Nuklir memiliki sejarah sangat menarik, sehingga tidak sedikit pakar dari berbagai disiplin ikut dalam membahasnya. Nuklir bisa ditarik ke dalam domain politik, ekonomi, sosial, kesehatan dan tentunya sains. Maka penting untuk membahas singkat tentang sejarah nuklir. Era tentang penelitian tentang zarah kecil dalam materi dimulai ketika Crookers’ (1879) berhasil membuat tabung ionisasi gas. Penelitian tentang materi dasar (fundamental) penyusun materi makro dimulai. Thomson (1897) . . . . Hasil dari penembakan elektron menghasilkan tiga sinar unik yaitu gelombang (sinar) alpha, beta dan gama. Munculnya ketiga sinar tersebut membuka tabir, materi apa yang terdapat di dalam atom. Ternyata inti atom (nucleus) tidak sendirian, namun tersusun atas neutron dan proton. Neutron memiliki sifat netral dan prot

Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī

Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī (Arab: محمد بن موسى الخوارزمي) adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi. Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercant

Semangat 1

Begitu bahagianya ketika melihat seorang siswi yang tersenyum lebar dan mengatakan bahwa dia tidak pernah mendapatkan nilai sebagus kuis Matematika Intensif. Tak hanya senang, namun siswi ini justru menantang agar segera diadakan kuis lagi. Mantap. Namun ada juga siswa yang akhirnya tak mampu mengembangkan senyumnya setelah melihat kode nilai cocok dengan hasil ujian terendah di kelasnya. Semoga hal ini menjadi perhatian agar keseriusan, konsentrasi dan kebahagiaan dalam kelas lebih diperhatikan. Namun, tetap semangat sobat. Sebelum bisa, kita memulai dari tidak bisa. Sebelum nilai memuaskan, kita pernah merasakan tidak enaknya mendapatkan nilai yang buruk. Good.